Sabtu, 02 April 2011

Salah Bergaul --___--

Ditemani oleh rintik-rintik hujan yang turun. Saya mulai terdiam dan membayangkan kejadian-kejadian yang telah berlalu. Salah satunya kejadian yang baru saja saya alami itu tadi siang. Tentang salah satu teman saya anggap saja namanya AK yang salah ngomong dan dampaknya dia harus dikroyok anak satu kelas dan PLAK... tangan itu menyambar kepipi teman saya. Dan bodohnya saya ikut andil dalam kejadian ini.

Masalah... lagi-lagi masalah. Saya tau tidak ada orang yang tidak punya masalah didunia ini. Dan masalah itu membuat saya belajar, belajar akan kesalahan-kesalahan yang pernah saya lakukan. Dengan adanya masalah saya jadi tau mana yang baik dan mana buruk.

Saya berteman baik dengan AK orang yang punya banyak masalah. Saya juga tidak tau kenapa saya mau berteman dengan AK. Mungkin karena saya merasakan KESEPIAN. Saya butuh teman yang bisa mengerti saya yang selalu ada buat saya. Tetapi teman-teman saya?. Mereka memang menganggap saya sebagai teman mereka, tapi mereka cuek dan terkadang mereka menghina saya dan menyudutkan saya. Apa itu yang dinamakan teman?.   

Teman itu seharusnya menutupi kekurangan temannya bukannya membuka aib temannya dan menghinanya. Itu bukan teman tapi musuh dalam selimut. Yang dari depan terlihat baik tapi kalo dibelakang kaya setan. 

Saya merasa bersalah ke AK soalnya saya  sendiri yang membuka rahasianya. Ini bukan rahasia pribadinya AK tetapi ini tentang rahasia temannya AK. Sampai-sampai AK bilang kesaya kalau dia sudah capek sekolah, capek sama semua masalah yang berhubungan dengan sekolah dengan tugas-tugas dan guru-gurunya. Tamparan itu saya juga ikut andil dalam hal itu. Soalnya saya cerita ke...? anggap saja namanya Naya. Dan ternyata Naya itu cerita langsung ke anak yang bersangkutan.

Pulang sekolahnya saya dan AK dicegat ditangga dan anak itu marah-marah dan dibantu sama anak satu kelas mainnya keroyokan. Uhhh... yang membuat saya gela, kenapa mereka kok kasar banget, Padahal mereka itu PEREMPUAN tapi sikapnya haduhhh. Dan semoga saja AK enggak berbuat yang aneh-aneh soalnya dia anaknya lumayan brandal. Dari sini saya belajar akan suatu hal dan orang tua saya juga selalu bilang kesaya untuk tidak ngurusi urusan orang lain karena takutnya salah ngomong.

Jadi saya harus bisa jaga perkataan, perbuatan dan sikap. Meskipun yang diomongin benar tapi kalau itu menyinggung orang yang bersangkutan mendingan diam dan ikutin nasehat orang tua untuk jangan ngurusin yang bukan urusannya.